Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

HOT SHOT: Kisah CEO Asuransi Astra dan Tips Suksesnya

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Minggu, 24 April 2016 |18:15 WIB
HOT SHOT: Kisah CEO Asuransi Astra dan Tips Suksesnya
CEO Asuransi Astra Santosa (Foto: Dok. Asuransi Astra)
A
A
A

Tiga Kunci sukses

Santosa mengatakan, apa pun pekerjaan yang saat ini dihadapi, sukses atau keberhasilan bergantung dari tiga hal, yakni kemauan, kemampuan dan kesempatan. Namun dia juga menambahkan, dalam berbisnis keberuntungan bisa menjadi faktor penentu.

"Kalau kerja yang penting kemauan dulu, mau dan mampunya kuat, kesempatan itu akan lebh besar, enggak peduli profesinya apa. Contoh fotografer, kalau dibandingkan dengan Micahel Jordan ya enggak ada apa-apanya. Tapi kalau mau cari USD3-USD5 juta itu ada, Annie Leibovitz, kalau dibanding eksekutif astra mungkin gedean dia gajinya," kata Santosa.

"Jadi intinya kemauan, kita asah. Tapi kalau kita tidak mau, maka tidak bisa. Katakanlah kita ingin jadi penyanyi karena bayarannya gede, Anda mau latihan enggak? kalau tidak ya tidak bisa. Karena kita lihat apapun profesinya, mereka kan dedikasikan dirinya, latihannya berapa jam tiap hari, tidak main-main, lebih parah dari yang karyawan loh, kita karyawan kerja berapa jam masih bisa istirahat, merokok dulu. Dia, mana ada seperti itu," ungkap dia sambil tertawa.

Oleh karena itu, dia mengimbau apa pun yang saat ini tengah dikerjakan, kita harus mau menjalani tidak bisa hanya dengan keinginan saja. "Saya dulu akhirnya belajar soal ekonomi, padahal dari fisika. Dan begitu ada kesempatan, kita bisa masuk ke situ. Jadi apa pun profesinya, kita harus punya passion di situ, kalau tidak ya percuma," katanya.

Menurut dia, kita tidak akan pernah tahu kesempatan itu cocok apa tidak, sampai kesempatan itu datang di depan mata kita. Hal inilah yang dialaminya saat menjabat pertama kali menjadi direktur di Astra saat berusaha bangkit dari kebangkrutan.

"Makanya leadership di tiap kondisi itu berbeda. Seperti sekarang, mau masuk ke online, kalau sudah salah jalan bisa disuruh benerin? Pasti enggak bisa. Karena sudah terlanjur emosional attachment, kan malah makin kejebur. Tapi enggak boleh terlalu cepat ambil keputusan juga. Bisa jadi sebenernya belum jadi, masih perlu waktu. Maka itu kecepetan ambil keputusan juga enggak bagus," katanya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement