Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bursa Efek Indonesia Jadi Rujukan Pasar Modal Syariah Dunia

Bursa Efek Indonesia Jadi Rujukan Pasar Modal Syariah Dunia
Ilustrasi BEI. (Foto: ANT)
A
A
A

JAKARTA – Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa menjadi rujukan pasar modal di dunia. Keberhasilan BEI memajukan industri pasar modal syariah nasional diakui di dunia internasional lewat penghargaan dari Global Islamic Finance Award (GIFA) untuk kategori The Best Supporting Institution for Islamic Finance of the Year 2017.

BEI merupakan satu-satunya institusi dari Indonesia yang menerima penghargaan dari GIFA selama dua tahun berturut-turut setelah di 2016 memenangkan penghargaan yang sama. GIFA merupakan salah satu penghargaan internasional di industri keuangan syariah dunia yang diselenggarakan oleh EdBiz Consulting yang berkantor pusat di London.

GIFA 2017 adalah yang ketujuh sepanjang penghargaan ini diadakan. Penghargaan diterima Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Tiongkok awal September dari CEO Edbiz Consulting Dr. Sofiza Azmi.

Sejak peluncuran Reksa Dana Syariah pertama kali pada 1997 sebagai tonggak sejarah Pasar Modal Syariah, Pasar Modal Syariah Indonesia sampai saat ini telah memiliki dua indeks saham syariah yakni Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII), 342 saham syariah, 16 fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), 9 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan satu Undang-Undang Sukuk Negara (SBSN).

Selain itu, Pasar Modal Syariah Indonesia juga telah memiliki 12 Anggota Bursa yang memiliki sistem perdagangan online syariah (Syariah Online Trading System/SOTS), dan empat Jenis Efek Syariah (Saham Syariah, Sukuk, Reksa Dana Syariah, Exchange Traded Fund Syariah).

BEI juga telah memiliki 36 Galeri Investasi Syariah di 35 universitas. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak di seluruh dunia. Dari sisi pertumbuhan jumlah investor, persentase investor syariah terhadap total investor di Pasar Modal Indonesia juga terus mengalami peningkatan dalam jumlah yang signifikan. Jika di 2014 persentasenya baru mencapai 0,7%, maka di 2015 meningkat menjadi 1,1%, dan 2,3% pada 2016, hingga mencapai 3,1% per Agustus 2017.

Secara persentase, transaksi saham di BEI banyak didominasi saham-saham berbasis syariah. Sebanyak 62% saham yang ditransaksikan di BEI merupakan saham-saham berbasis syariah, atau 55% dari kapitalisasi pasar di BEI merupakan saham-saham syariah. Dilihat dari nilai transaksi saham, 56% nilai transaksi saham di BEI juga berbasis syariah.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement