Dengan ekspansi kapasitas PLTGU Senipah tersebut kata Juli, nantinya akan dibiayai oleh dua bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Bank BNI dan Bank BRI. Di mana sebelumnya, pembiayaan proyek PLTGU Senipah ini hanya dibiayai oleh Bank BNI.
"Proyek IPP PLTGU Senipah saat ini dibiayai oleh Bank BNI sebagai mandated lead arranger & book runner, yang direncanakan akan bersindikasi dengan Bank BRI," kata Juli.
Sebagai informasi, PLTG Senipah saat ini menyalurkan listrik kepada PLN di wilayah Kalimantan Timur dan Utara melalui sistem jaringan transmisi Mahakam yang didistribusikan ke wilayah Kalimantan Timur termasuk Balikpapan, Samarinda, dan Tenggarong. Alasan diadakannya ekspansi PLTGU Senipah ini adalah untuk memenuhi proyeksi pertumbuhan kebutuhan listrik sekitar 10% per tahun di wilayah tersebut.
Adapun PPA PLTGU Senipah akan berlaku selama 25 tahun sejak COD Simple Cycle 82 mw (sampai dengan Maret 2040). Saat ini suplai bahan bakar Gas berasal dari Blok Mahakam/Total EP Indonesie & INPEX Corp. PT RCR Asia dan PT Truba Jaya Engineering telah ditunjuk menjadi kontraktor Engineering, Procurement and Construction (EPC) untuk proyek ekspansi ini
(Martin Bagya Kertiyasa)