"Kita ketemu Kemenag, selalu bilang yang mereka awasi hanya rencana perjalanannya. Entah apa itu maksud pengawasan rencana perjalanan. Di sini saya mau bilang kalau yang diawasi hanya rencana berarti masih awang awang," jelasnya.
Baca Juga: Belajar dari First Travel, Menko Polhukam: Makin Menggiurkan Harus Semakin Berbahaya
Menurutnya, pihak Kemenag justru terkesan menyalahkan jamaah karena memilih biro perjalanan umroh murah. Padahal, di situlah peran pemerintah terkait pemberian izin biro perjalanan umroh.
"Sudah terjadi malah salah-salahan. Kita tidak bisa terima ucapan kenapa mau jamaah bayar murah. Kenapa mau? Lah, pemerintah kenapa memperbolehkan travel itu buka biro perjalanan," ucapnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)