JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Soesatyo mengatakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi yang dilakukan oleh Pertamina tidak berdampak langsung terhadap masyarakat luas.
Bamsoet sapaan akrabnya, tidak mempersoalkan kenaikan tersebut pasalanya hanya berdampak kepada masyarakat kalanganan menengah keatas, untuk itu kenaikan tersebut tidak berpengaruh langsung terhadap masyarakat maupun kenaikan harga bahan pokok.
 Baca juga: Kenaikan Harga BBM Ancam APBN 2018
"Saya pribadi enggak mempersoalkan kenaikan itu karena tidak terlalu menyangkut langsung kepentingan rakyat banyak karena (BBM) Pertamina dikonsumsi kalangan menengah atas, untuk mobil-mobil mewah sehingga tidak langsung berdampak bagi masyarakat atau kenaikan bahan pokok," kata Bamsoet di DPR, Senin, (26/02/2018).
Bamsoet juga menjelaskan, kenaikan BBM non subsidi tersebut bukan dari pemerintah melainkan PT Pertamina itu sendiri.
 Baca juga: Harga Minyak Sentuh USD70/Barel dan BBM Tak Naik, Apa Langkah Pertamina?
"Kenaikan itu bukanlah saat ini menjadi domain pemerintah tapi domain pemerintah atau corporate actionnya atau kebijakan perusahaan yang dijalankan oleh Pertamina," ungkapnya.
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga Bahan Bakar Khusus (BBK) yang berlaku sejak Sabtu 24 Februari 2018. Kenaikannya pun tertinggi sejak beberapa bulan terakhir, yakni mulai dari Rp300 per liter hingga Rp750 per liter.
Tercatat, harga Pertamax naik Rp300 per liter menjadi Rp8.900 per liter dari harga sebelumnya Rp8.600 per liter. Kenaikan ini terjadi pada pukul 00.00 WIB.
Baca Juga: BuddyKu Festival, Generasi Muda Wajib Hadir
Follow Berita Okezone di Google News
(rzy)