Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan Indonesia memiliki 110 angkatan kerja dan 60% dari itu masih di bawah 30 tahun atau usia produktif. Saat ini juga pemerintah fokus ke program vokasi agar tenaga kerja Indonesia semakin berkualitas.
"Presiden selalu menyebutkan tentang perlunya reformasi pendidikan agar sesuai dengan semua tujuan. Kami membahas tentang kejuruan, atau dalam hal ini kami mengundang ahli asing. Kita berbicara tentang 60 juta anak muda Indonesia yang seharusnya memiliki kualitas pendidikan yang baik. Terlepas dari semua itu, kita bahkan bisa mendukung banyak start up, sekarang pemerintah memikirkan reformasi kebijakan seperti apa yang bisa kita perkenalkan lebih lanjut agar kita bisa memperbaiki startup lebih banyak," kata dia.
.
Sri Mulyani menilai untuk melakukan ini semua maka bergantung pada pemerintah dam kebijakan serta infrastruktur yang tersedia. Jika semuanya berjalan dengan baik maka Indonesia mampu menghadapi ekonomi digital dengan baik.
"Go-jek, dalam hal ini, mereka benar-benar membentuk ide otentik untuk melihat masalah masyarakat Indonesia, terutama di Jakarta dengan dimulainya tren kebutuhan layanan dari makanan dan layanan apa pun. Jika itu terjadi di Jakarta, hal itu harus terjadi di 50 kota lain di Indonesia," tukasnya
(Dani Jumadil Akhir)