Kerjasama Dengan Arab Saudi dan Jepang
Selain mengembangkan bisnis di dalam negeri, perusahaan juga berencana mengembangkan bisnisnya ke luar negeri. Hingga saat ini, sudah ada perusahaan properti yang bergerak di sektor perhotelan asal Jepang dan Arab Saudi yang diajak untuk kerjasama.
Khusus kerjasama dengan perusahaan hotel besar Jepang, Billy mengaku jika pihaknya mengajak agar perusahaan Jepang bisa membangun hotel di Indonesia. Saat ini pihaknya bersama perusahaan Jepang tersebut terus melakukan komunikasi secara intensif untuk merealisasikan hal tersebut.
Baca Juga: Lunasi Utang, Intiland Development Terbitkan Global Bond Rp3,37 Triliun
"Iya jadi kita merger gitu. Itu bisa dilakukan. Tapi yang prioritas adalah mereka bangun hotelnya di Indonesia dan kita yang memangsa dengan brand yang berkolaborasi. Karena saya punya 30 dia juga punya 30. Mereka bawa duit kita juga bawa duit," kata Billy.
Mengenai konsepnya, ada beberapa ide yang masuk. Dari pihak Jepang, mengusulkan agar hotel yang dibangun adalah berkonsep kapsul, sementara pihak Dafam berkeinginan untuk membangun hotel berkonsep resort.
Baca Juga: Baramulti Suksessarana Bagi Dividen hingga USD42 Juta
"Kita melihat karena Jepang ini sendiri dia mau buat konsep kapsul . Kapsul hotel yang di Jepang mau dibikin. Tapi saya karena kita memang yang ngedrive kalau memang mayoritasnya deal karena culture yang tahu kan kita jangan yang di Jepang di copy paste dikira ya dia enggak akan laku . Saya kan tadinya orientasinya ke resort tadinya mereka bukan untuk brandnya saja," jelasnya.
Selain Jepang, Dafam juga sudah melakukan kerjasama dengan salah satu perusahaan perhotelan di Arab Saudi. Namun khusus dengan Arab Saudi ini, nantinya Dafam ditugaskan untuk mengelola hotel yang ada di Mekkah dengan nama Dafam Group dan bendera Indonesia.
"Kalau di Mekkah kita pengelolaan saja tidak share jadi pure saya enterpreneur management. Tapi Dafam harus berdiri di sana. Mereka punya group nanti co branding Dafam harus punya nomor satu," ucapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)