JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Kementerian Agama (Kemenag) turut membantu menjelaskan soal utang negara. Menurutnya, saat ini banyak pihak yang tak memahami fungsi instrumen utang dalam pembangunan negara.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri rapat kerja nasional (rakernas) Kemenag tahun 2019. Dalam kesempatan tersebut, dirinya sempat menyinggung persoalan utang negara yang sering menjadi pembahasan hangat.
Dia menyatakan, Kemenag menjadi salah satu kementerian yang mendapat alokasi terbesar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Di mana APBN sendiri memiliki instrumen utang di dalamnya.
Baca Juga: Utang Pemerintah Tembus Rp4.418 Triliun, Menkeu: Kami Tidak Ugal-ugalan
Bendahara Negara menjelaskan, dalam pembangunan Perguruan Tinggi Islam Negeri yakni Institut Agama Islam negeri (IAIN), tentunya menggunakan pendanaan dari APBN. Selain itu, pendanaan juga dilakukan melalui instrumen utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
"Jadi berapa kampus IAIN yang dibangun dengan uang negara? Berapa dengan SBSN? (Semua). Nah itu mestinya dibicarakan, itu kan adalah instrumen utang. Jadi saya mengatakan utang itu bukan sesuatu yang najis," kata dia di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (23/1/2019).