Di sektor udara, pemerintah juga membangun 15 bandara baru dan pengadaan 20 pesawat perintis. Demikian hal nya di sektor laut, pemerintah membangun 24 pelabuhan baru, pengadaan 26 kapal barang perintis, serta pengadaan kapal ternak dan 500 unit kapal rakyat.
“Ini semua tujuannya untuk pemerataan pembangunan. Seluruh rakyat merasakan pembangunan, tidak lagi hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa,” kata Sahroni.
Ditambahkannya, untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur tersebut pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 menggelontorkan dana sebesar Rp4.700 triliun.
Baca Juga: Seberapa Efektifkah Pembangunan Infrastruktur Era Presiden Jokowi?
Lantas dari mana dana sebesar itu diperoleh? Sahroni merinci sumber pembiayaan diperoleh dari APBN, pengampunan pajak (tax amnesty), kerja sama dengan investor asing, dan utang luar negeri.
“Kontribusi dari APBN sebanyak 41,3% atau sebesar Rp1.941 triliun. Kemudian BUMN sebesar 22% atau Rp1.034 triliun, dan kon tribusi swasta sebesar 36,7% atau senilai Rp1.725 triliun. Jadi, nggak ada dana BPJS yang dipakai untuk pembangunan infrastruktur,” jelasnya.