Edy menuturkan, industri memahami sulitnya pemerintah memenuhi janji untuk menurunkan harga jual gas menjadi sebesar 6 dolar AS per mmbtu guna mendorong industri.
Oleh karena itu, dunia usaha menginginkan agar ada jaminan keberlanjutan usaha dengan ketetapan harga yang serupa se-Tanah Air.
Pasalnya, menurut Edy, harga jual gas yang sama di seluruh negeri diharapkan dapat mendorong peningkatan kapasitas produksi industri keramik sehingga dapat memenuhi pasokan dalam negeri dan ekspor.
"Intinya kami ingin 'sustain' (berlanjut). Yang penting penyalur gas dan kami juga bisa tumbuh bersama sehingga harus punya harga gas yang 'win-win'," katanya.
Baca Juga: RI Gandeng Amerika dan Jepang Kembangkan Gas Alam Cair