Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Buku Tua Favorit Bill Gates dan Warren Buffett, Apa Itu?

Okky Wanda lestari , Jurnalis-Jum'at, 12 April 2019 |14:27 WIB
Buku Tua Favorit Bill Gates dan Warren Buffett, Apa Itu?
Foto: Reuters
A
A
A

JAKARTA – Di belakang para pengusaha yang sukses ada beberapa daftar buku yang telah membantu mereka menavigasi seluk-beluk dalam menjalankan bisnis dan menjalani kehidupan yang sukses.

Melansir Forbes, Jumat, (12/4/2019), Sementara buku-buku yang lebih baru seperti "Shoe Dog" karya Phil Knight, "Principles" karya Ray Dali dan "Start with Why" karya Simon Sinek menonjol sebagai beberapa favorit CEO top. Namun, Warren Buffett dan Bill Gates setuju bahwa buku bisnis terbaik sepanjang masa ditulis 50 tahun yang lalu.

 Baca Juga: Warren Buffett Ungkap 1 Tips Berharga Ubah Hidup 50% Lebih Baik

Ketika kedua miliarder tersebut bertemu kembali pada tahun 1991, Gates meminta Buffett untuk merekomendasikan buku bisnis favoritnya. Tanpa ragu, CEO Berkshire Hathaway menjawab: "Business Adventures" oleh John Brooks.

“Lebih dari dua dekade setelah Warren meminjamkannya kepada saya dan lebih dari empat dekade setelah pertama kali diterbitkan 'Business Adventures' tetap menjadi buku bisnis terbaik yang pernah saya baca. John Brooks masih menjadi penulis bisnis favorit saya”, tulis Gates di blognya pada tahun 2014.

Tetapi apa yang benar-benar membuat buku ini sangat brilian selain dari prosa yang indah, adalah bahwa ia dapat menarik pembaca yang bahkan tidak tertarik pada sifat keuangan.

Dia menawarkan tambang emas pelajaran tentang orang-orang dan kehidupan perilaku naluriah kita, perilaku yang membuat kita unggul dan masalah apa yang ada di depan jika kita memberikan kebiadaban kita yang melekat.

 Baca Juga: Miliarder Warren Buffett Tulis Surat, Apa Isinya?

Berikut adalah pelajaran hidup paling penting dari buku "Petualangan Bisnis" karya John Brooks:

 

1. Ketika Anda menjadi buta terhadap perubahan, Anda menjadi usang

Dalam bukunya, Brooks menulis tentang salah satu kegagalan terbesar Ford Motor Company: Ford Edsel tahun 1958, yang dimaksudkan oleh pembuat mobil untuk menjadi mobil "baru dan terbaik" untuk orang Amerika kelas menengah. Brooks mencatat bahwa Ford ingin membuat mobil yang sesuai dengan kebutuhan publik Amerika, sehingga memberikan jajak pendapat kepada penduduk untuk melihat apa yang paling mereka inginkan.

Ford tidak puas dengan hasil jajak pendapat dan akhirnya berjalan dengan caranya sendiri. Ketika Anda berhenti memperhatikan perubahan yang berkembang dari masyarakat dan kebutuhan manusia, Anda tertinggal dan menjadi rentan terhadap pesaing.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement