Ada janji dari developer yang harus ditunaikan untuk membangun. Biasanya selama setahun rumah dibangun, baru setelah itu serah-terima kunci,” jelas Wiwit. Bangunan yang belum ada ini tidak menjadi masalah bagi konsumen.
Wiwit pun yakin industri properti syariah sangat bagus ke depannya. “Melihat tren dua tahun ke belakang dengan peningkatan yang melesat jauh. Pasarnya sangat menjanjikan, akan banyak developer syariah, mereka yang konvensional juga ikut hijrah menjadi developer properti syariah,” sambungnya.
Segmentasi pasar pun beragam, konsumen yang ingin mencicil hingga 25 tahun atau yang ingin 10 tahun saja juga sangat banyak peminatnya. Gerakan antiriba yang kerap didengungkan berbagai komunitas bahkan menjadi materi dakwah, sangat efektif membuat masyarakat tergerak memiliki rumah melalui pembiayaan secara syariah.
Bagaimana dengan perumahan islami? Wiwit mengaku sudah banyak menjual rumah-rumah dari pengembang yang punya konsep perumahan islami. Lokasi perumahan masih banyak di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor.
Bahkan banyak warga Jakarta dan Bandung memiliki rumah di perumahan Islami di Bogor. "Imbas dari pembiayaan secara syariah banyak yang ingin menjalankan syariah ini secara kaffah atau menyeluruh.
Jadi mereka juga mencari perumahan islami," cerita Wiwit. Menurutnya, perumahan islami tentu harus dimiliki oleh keluarga muslim, pengembang dipastikan menyediakan sarana prasarana dan suasana yang memudahkan penghuni untuk beribadah.
Penghuni juga dipastikan tidak boleh memiliki anjing sebagai hewan peliharaan. Selain perumahan islami, Wiwit juga tengah memasarkan apartemen syariah dengan konsep kost sewa dengan fasilitas lengkap dan bernuansa islami.
Berada di kawasan Dramaga, Bogor dekat IPB, universitas terbesar di Indonesia, konsep baru disediakan pengembang. Selain fasilitas namun juga mereka memikirkan pembangunan manusia secara moral dan spiritual.
Pengembang memiliki konsep unggulan untuk para penghuni seperti ajakan sholat subur berjamaah, program tahfidz Qur'an, mentoring bisnis syariah, kajian fiqih muamalah, technopreneur academy, dan akses komunitas bisnis syariah.
Apartemen syariah ini ialah proyek khusus investasi dengan pembeli usia 35-50 tahun yang sudah mapan dan sudah paham mengenai anti Riba, dan sangat antusias dengan nilai yang ditawarkan dari 7 program itu.
Konsep baru di Indonesia melihat generasi milenial banyak yang paham agama dan ingin hidup sesuai ajaran agamanya. "Pasarnya mahasiswa IPB yang saat ini semakin kuat kehidupan syariah dan sesuai survei developer memang mereka pun masih terkendala dengan lingkungan kost yang masih sedikit yang syariah," ungkapnya.
Selain properti yang kini tengah digenjot pemerintah yakni sektor keuangan berbasis teknologi atau Financial Technology (Fintech). Fintech juga sudah masuk ranah syariah, pasar dan pemainnya kini semakin banyak.