Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengintip Skema Syariah di Semua Lini Bisnis

Koran SINDO , Jurnalis-Minggu, 26 Mei 2019 |11:33 WIB
Mengintip Skema Syariah di Semua Lini Bisnis
Ilustrasi: Okezone
A
A
A

Salah satunya, Ammana fintech syariah pertama di Indonesia yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ammana hadir untuk membantu banyak Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk memperoleh modal dengan sistem syariah.

Hal yang sama juga diperuntukkan untuk investor yang ingin menginvestasikan uangnya dengan cara baru yang lebih terkonsepi dan transparan. Lutfi Adhiansyah pendiri Ammana menjelaskan, mereka menjalankan kegiatan keuangan secara halal.

Halal berarti patuh pada syariat, tidak ada riba (penambahan uang yang mengandung risiko), gharar (kejelasan) dan zalim (menyakiti orang lain atau masyarakat) Ammana menyasar UKM yang termarjinalkan yakni UKM yang mata pencariannya hanya itu sehingga kalau mereka tidak berdagang atau tidak melakukan usahanya mereka akan sulit hidup.

Tanpa melalui survei yang terlalu dalam, Ammana sudah bisa memberi pinjaman. “Lihat dari nilai pinjamannya saja sudah bisa ditebak. Biasanya nilai pinjaman Rp10-50 juta ke bawah.

Kalau mereka sudah butuh Rp400 juta ke atas, artinya mereka sudah sustainable ,” jelas Lutfi. Menariknya, Ammana ialah fokus menjahit hubungan investor dengan peminjam. Bagi Lutfi, teknologi memang diciptakan untuk lebih mengumpulkan investor sebab selama ini investor menyebar.

“Mereka tidak dihadapkan dengan data visual sehingga mereka tidak tahu uangnya mengalir ke mana saja. Ammana sebagai wadah yang mengalirkan ke mana saja uang investor.

Investor akan tahu uang yang mereka investasikan ini benar-benar memberikan dampak,” ujarnya. Fintech yang berdiri Juli 2017 ini kini sudah memiliki lebih dari 7.000 investor dan 10.000 UKM yang didanai di seluruh Indonesia.

UKM termarjinalkan terdapat di daerah terjauh dari Ibu Kota, seperti di wilayah barat ada Lampung, Palembang bagian timur ada Makassar. Indonesia bagian timur, Ammana merambah ke Lombok dan NTB.

Saat mendirikan Ammana sebagai bagian dari ekonomi di Indonesia, Lutfi berharap masyarakat menjadikan halal ekonomi ini sebagai gaya hidup untuk semua. “Dengan teknologi, masyarakat lebih terbuka dan mulai menyadari bahwa menjalankan hidup sesuai syariat itu bukan sesuatu yang sulit.

Orang luar negeri saja mengejar-ngejar untuk industri mereka menjadi halal,” harapnya. Tren syariah juga merambah startup berbasis aplikasi digital sebut saja Halal Local. Halal Local ialah sebuah aplikasi yang diperuntukkan untuk traveller muslim.

Tidak dapat dimungkiri seorang muslim tetap harus melaksanakan kewajibannya di mana pun mereka berada. Salat lima waktu, makan- makanan halal yang bukan hanya di restoran, melainkan juga di swalayan.

“Kami membuat Halal Local pada 2017 tujuannya agar traveller terbantu. Data kami sudah ada 140 negara, sejauh ini paling lengkap database -nya karena kami agregasi dengan orang yang survei juga. Jika mereka ada data akan kami lampirkan.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement