Halal Local akan mencantumkan sumber dan link , jadi bisa lebih lengkap langsung membaca dengan ulasan seseorang,” ujar Senoyodha Brennaf, salah satu pendiri Halal Lokal.
Cara mengumpulkan sumber juga bekerja sama dengan banyak pihak salah satunya dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI memiliki lis tempat halal, sumber lain dari teman-temannya yang merantau di negeri orang.
Mereka juga bisa baca dan tulis bahasa di negara tersebut sehingga dapat membaca menu makanan menginformasikan kepada Halal Local. Setiap tahun terus meningkat, belum ada setahun Halal Lokal hadir, aplikasi Halal Lokal sudah diunduh sebanyak 10.000 kali.
Pengguna dari Indonesia dan Malaysia sebanyak 50% dan 40% Timur Tengah, 10% lainnya dari beberapa negara di Amerika dan Eropa. Fitur yang ada di aplikasi Halal Local ialah mencari makanan halal, tempat salat yang sudah ada 150.000 masjid di 140 negara.
Fitur melihat waktu salat serta arah kiblat. Informasi mengenai halal akan bertambah dengan informasi bahan makanan untuk yang ingin berbelanja di negara lain. fitur tambahan yang segera akan nanti pengguna hanya memindai barkot, kemudian akan muncul informasi makanan tersebut halal atau tidak.
“Fitur baru ini masih dimatangkan untuk persiapan olimpiade di Tokyo, Jepang tahun 2020. Halal Local ingin ikut berpartisipasi di ajang terbesar olahraga itu,” ungkap pria yang akrab disapa Yodha itu.
Sebuah kebanggaan dari negara mayoritas muslim dengan memberikan petunjuk untuk para traveller di seluruh dunia. Bagi Yodha, halal bukan identitas. Namun, dalam Islam diajarkan bahwa halal itu sudah pasti baik dan benar.
Jadi bisa merupakan sebuah gaya hidup yang dapat diperuntukkan untuk siapa pun. Kebanggaan menciptakan aplikasi ini juga ingin terus mengenalkan tempat wisata halal yang ada di Indonesia kepada dunia.
“Pada 2016-2017, alasan kami membuat Halal Local karena Indonesia memenangkan Halal Best Destination in The World untuk Lombok, NTB.
Dari situ, saya semangat ingin ikut berperan membantu agar tempat tujuan halal di Indonesia makin dikenal dunia serta memajukan ekonomi syariah Indonesia yang sangat besar peluangnya,” ucapnya penuh semangat.
(Rani Hardjanti)