JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, pergerakan stabil nilai tukar rupiah pada awal pekan Juni 2019 menyusul kenaikan rating oleh lembaga pemeringkat S&P yang menaikkan peringkat utang Indonesia di atas level layak investasi atau investment grade pada pekan lalu.
S&P menaikkan peringkat pemerintah Indonesia ke BBB dengan alasan prospek pertumbuhan yang kuat dan kebijakan fiskal yang positif.
"Nilai tukar rupiah stabil dan cenderung menguat dengan kenaikan ratting S&P dua Knot kemarin. Kami melihat inflow akan semakin besar dan bawa rupiah stabil dan menguat seperti yang dilihat hari ini," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Senin (10/6/2019).
Baca Juga: Saat Indonesia Rayakan Lebaran, Ekonomi Dunia Tertekan
Selain sinergi yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Keuangan. Investor cenderung menggunakan momentum kenaikan peringkat S&P untuk segera masuk ke pasar obligasi secepatnya. Kenaikan peringkat surat utang diyakini berpengaruh besar, sehingga obligasi Indonesia jadi menggiurkan.