JAKARTA - Pemerintah bersama otoritas lembaga keuangan berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia.
Berbagai cara dilakukan, salah satunya pengenalan maupun edukasi, mulai anak Sekolah Dasar (SD) hingga mahasiswa.
“Dimulai dari lingkungan keluarga dan di lingkungan pendidikan (Sekolah), dan dengan pemahaman keuangan yang merata di seluruh lapisan masyarakat, inklusi keuangan dapat dicapai," kata kata Group Head Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Ario Radityo dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Baca Juga: Bonus Demografi 2030, CEO Sequis Life: Milenial Harus Siapkan Diri Agar Mandiri
Ario menambahkan, sebagai salah satu elemen produk jasa keuangan, asuransi merupakan bagian penting dari literasi keuangan untuk memberikan persepsi tentang keuangan dan mitigasi risiko di masyarakat. Banyaknya persepsi awam yang masih menganggap asuransi sebagai rencana yang sia-sia termasuk salah satu permasalahan dalam upaya meningkatkan literasi keuangan.
“Perlu adanya edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi seiring semakin meningkatnya ketidakpastian risiko selama ini, Asuransi Jasindo sangat mendukung program OJK dalam upaya meningkatkan literasi keuangan nasional di masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Asuransi Jiwa Berbasis Mata Uang China di RI, Ini Reaksi OJK
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyiapkan pemahaman-pemahaman mendasar terkait jasa keuangan dan inklusi keuangan, hal ini dikarenakan menurut laporan lembaga internasional Bank Dunia atau World Bank, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi pada 2017, yaitu sebesar 5,2%.