JAKARTA - PT Djarum awalnya hanyalah pabrik rokok yang dijalankan oleh Oei Wie Gwan dan hanya memiliki 10 pekerja. Dalam pabrik ini, proses mencampur cengkih dan tembakau juga dilakukan secara sederhana.
Perusahaan yang berdiri sejak 1950 an itu, kini telah bermetamorfosa menjadi konglomerasi dengan jaring bisnis yang telah merajalela. Bahkan, Djarum kini menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Dan tentunya menghasilkan banyak pundi-pundi untuk Michael dan Budi.
Lebih dari dua per tiga kekayaan Hartono bersaudara dihasilkan dari investasi di PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan mempu menghasilkan kekayaan mencapai USD37,1 miliar atau setara Rp519,4 triliun (kurs Rp14.000/USD).
Dari kedua putranya, perusahaan rokok Djarum sendiri kini dikendalikan oleh putra Budi yang bernama Victor Rachmat Hartono.
Baca Selengkapnya: 3 Generasi di Balik Sukses Konglomerasi Bisnis Djarum
(Fakhri Rezy)