Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Puisi Susi Duyung yang Berkorelasi dengan Lukisan Romo Sindhu

Adhyasta Dirgantara , Jurnalis-Kamis, 21 November 2019 |14:24 WIB
Puisi Susi Duyung yang Berkorelasi dengan Lukisan Romo Sindhu
Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti. (Foto: Okezone.com/Instagram Susi)
A
A
A

JAKARTA - Pada 2014 lalu, atau lebih tepatnya satu bulan setelah Susi Pudjiastuti menjabat sebagai seorang Menteri Kelautan dan Perikanan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2014-2019. Susi mendapat kunjungan sekaligus kiriman. Adalah Romo Sindhu dan seorang pelukis yang datang menyambangi rumahnya.

Selain itu, mereka juga membawa puisi serta dua buah lukisan sekaligus yang semuanya berisi tentang Susi. Hal ini Susi ungkapkan melalui akun resminya di twitter di mana dia sedang bernostalgia.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Jadi Putri Duyung Lengkap dengan Senjata, Ini Penampakannya

"Suatu kehormatan yang tidak terlupakan, Romo Sindhu datang ke kediaman saya sebulan setelah saya diangkat jadi menteri. Beliau membawa 2 lukisan dan puisi dengan judul Susi Duyung. Dalam kesempatan itu pula, Romo meminta ijin untuk menampilkan Ludruk dengan judul yang sama di sepuluh kota," tulis @susipudjiastuti, Kamis (21/11/2019).

Menariknya, puisi yang diberikan oleh Romo Sindhu tersebut berjudul 'Susi Duyung'. Adapun puisi berjudul 'Susi Duyung' ini terdiri dari 3 halaman.

Menteri Susi

Secara garis besar, puisi tersebut menceritakan seorang wanita yang berjuang untuk mencari nafkah agar bisa bertahan hidup. Lebih-lebih, Dia memfokuskan kehidupannya di lautan, layaknya orang biasa nan jelata yang harus berjuang untuk tetap hidup.

Namun, rupanya wanita tersebut adalah putri duyung yang bersayap. Seketika Dia mengepakkan sayapnya untuk terbang tinggi ke angkasa.

Baca Juga: Hari Ikan Nasional, Menteri Susi: Ayo Makan Ikan

Jika dilihat-lihat, puisi tersebut sangat berkorelasi dengan dua lukisan yang juga diunggah oleh Susi baru-baru ini. Lukisan pertama menunjukkan dirinya berkaki duyung, memiliki sayap, dan membawa senjata. Sedangkan lukisan yang kedua menunjukkan dirinya telanjang bulat sambil mencangkul di pantai.

Ingin tahu seperti apa isi dari puisinya? Berikut puisi selengkapnya.

Dengan gemuruh deru laut, lembu-lembu turun dari gunung, menembus gelombang pasang, mau mengisi perutnya dengan ikan-ikan.

Wahai lembu-lembu, mengapa kaudatang ke laut sedang gunung-gunungmu berpermadani hijau rerumputan?

Di gunung-gunung kami sudah tiada lagi kehijauan, sedang terlihat oleh kami dari kejauhan, lautan adalah padang hijau rerumputan, kami datang ke mari mencari makan.

Lalu lembu-lembu itu pun terjun ke laut, menceburkan laparnya menjadi harapan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement