JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) tengah mewaspadai adanya moda transportasi seperti kereta cepat Jakarta-Surabaya. Pasalnya, dengan adanya moda transportasi kereta cepat Jakarta-Surabaya ini bisa mengancam bisnis penerbangan.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, saat ini bisnis penerbangan memasuki era baru. Di mana, masyarakat memiliki banyak alternatif transportasi umum yang bisa digunakan.
Baca juga: 13 Maskapai Terbaik di Berbagai Kategori, Siapa Juaranya?
"Saat ini itu memasuki new (baru), kondisi normal yang baru itu seperti ini. Tol trans Jawa sudah tersambung. Kita mengawasi jalan tol trans Jawa, trans Sumatera," ujarnya dalam acara paparan kinerja di Terminal III Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (22/12/2019).
Meskipun begitu lanjut Awal, dirinya optimis transportasi udara masih akan menjadi primadona masyarakat. Karena waktu tempuh yang relatif lebih singkat apalagi dengan kondisi geografis Indonesia yang mayoritas merupakan kepulauan.
Baca juga: 13 Maskapai Terbaik di Berbagai Kategori, Siapa Juaranya?
"Masih akan jadi primadona. Karena pertama kecepatan karena negara kita kan negara kepulauan," ucapnya.
Di sisi lain, Awal juga berharap agar perekonomian bisa tetap tumbuh tinggi. Karena erat kaitannya antara perekonomian yang maju dengan daya beli masyarakat termasuk pada bisnis penerbangan.
"Kondisi ekonomi membaik maka daya beli membaik," ucapnya.
Baca juga: First Class dan Business Jadi Andalan Maskapai, Buntung atau Untung?
Sementara itu, Direktur Teknik Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo mengatakan, adanya kereta cepat Jakarta-Surabaya akan berpengaruh pada bisnis penerbangan. Khususnya untuk penerbangan dengan rute dari Jakarta menuju Surabaya.