JAKARTA - Pasca-diguyur hujan dengan intensitas tinggi, wilayah-wilayah di DKI Jakarta dikepung banjir yang tingginya bervariasi pada 1 Januari 2020.
Bahkan banjir ada yang mencapai lutut orang dewasa bahkan mencapai ketinggian 2 sampai 3 meter.
PT PLN (Persero) pun ambil tindakan untuk melakukan pemadaman listrik sementara di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya guna menyikapi bencana banjir besar yang melanda.
Baca Juga: Jokowi Ingatkan Basuki Bersiap Hadapi Puncak Musim Hujan di Pertengahan Januari
Berikut ini fakta-fakta yang harus kamu ketahui tentang pemadaman listrik saat banjir, seperti yang dikutip oleh Okezone, Minggu (5/1/2019).
1. PLN Akan Padamkan Listrik Apabila Rumah Warga Terendam Banjir
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakart Raya Ikhsan Asaad mengatakan, selain itu pemadam listrik dilakukan apabila aset PLN seperti gardu distribusi dan gardu induk terendam banjir.
"Penormalan listrik oleh PLN akan dilakukan apabila instalasi PLN maupun warga sudah dalam kondisi kering dan siap dialiri listrik," jelasnya.
Listrik akan dinyalakan kembali setelah dilakukan dan didahului oleh penandatanganan berita acara disaksikan oleh Ketua RT atau RW atau tokoh masyarakat setempat.
Baca Juga: Ada Banjir di Jakarta, Berapa Kerugian Pengusaha Logistik?
2. Hal yang Perlu Diperhatikan saat Hujan
Memasuki musim penghujan, memang banyak hal-hal yang perlu diperhatikan termasuk masalah kelistrikan. Saat hujan datang, banjir menjadi hal yang harus diantisipasi oleh masyarakat.
Hal pertama yang harus dilakukan masyarakat saat banjir untuk menghindari bahaya tersengat aliran listrik, yaitu mematikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) di kWh meter. Selanjutnya cabut seluruh peralatan listrik yang masih menancap dan naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman.
