Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Musim Hujan dan Banjir, Ini Jurus Pengusaha Ritel Hindari Kerugian

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 06 Januari 2020 |12:26 WIB
Musim Hujan dan Banjir, Ini Jurus Pengusaha Ritel Hindari Kerugian
Ritel (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Musim penghujan diprediksi masih akan datang dalam beberapa hari ke depan. Pengusaha ritel pun sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi untuk menghadapi musim hujan ini.

Sebab, datangnya musim hujan bisa mengakibatkan banjir yang bisa merugikan pengusaha. Pada banjir yang terjadi beberapa waktu lalu saja, para pengusaha ritel diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp1 triliun karena tidak bisa menjual produk.

 Baca juga: Cuaca Ekstrim, Masyarakat Diimbau Belanja Lebih Banyak

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan, langkah pertama adalah dengan terus memantau prediksi cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Karena menurutnya, prediksi cuaca ini sangat berguna sebagai acuan untuk memperdiksi apakah akan terjadi banjir atau tidak.

 Ritel

"Akan mengobservasi dari pemerintah dan badan badan. Terutama kalau banjir seperti ini kan kita akan monitor dari BMKG dan BNPB berita berita mengenai cuaca ekstrem atau juga banjir kiriman dan lain sebagainya. Itu kontigensi plan pertama. Artinya mengikuti dan berupaya mengobservasi akibat dari bencana," ujarnya saat dihubungi Okezone, Senin (6/12/2019).

 Baca juga: Tumpukan Sertifikat Tanah di Kantor Pertanahan Bekasi Terendam Banjir

Jika mengetahui kondisi yang ada di lapangan, maka para pengusaha bisa mengambil keputusan apakah harus membuka toko atau tidak. Sebab menurut Roy, jika para pengusaha membuka toko saat banjir bisa mengalami kerugian yang besar.

"Supaya bisa ambil keputusan apakah membuka toko dalam waktu dekat atau menunggu dulu tidak membuka karena memang masih ada potensi untuk datangnya lagi bencana atau ekstrem weather yang mengakibatkan banjir nah itu kita menjadi yang utama," jelasnya

 Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan Pasca-Banjir Adalah Korsleting

Langkah selanjutnya adalah memperhatikan jumlah stok yang dimiliki. Pasalnya para pengusaha pun tidak ingin kelebihan stok karena khawatir stok yang ada tidak terjual atau bahkan hanyut terbawa banjir.

"Kedua kita juga tidak mau overstock dari barang barang yang diperdagangkan. Karena apa karena ketika overstock atau stoknya kita lebihkan karena memang sesuai dengan setelah banjir setelahnya berbelanja. Kalau datangnya lagi banjir kami overstok akan hilang akan rusaknya jadinya.Kita juga akan menjaga komposisi stok," kata Roy

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement