Oleh karena itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk berbelanja lebih. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi jika bencana banjir datang lagi dan semua toko tutup.
"Berbelanja ekstra dalam menghadapi cuaca ekstrem. Enggak ada salahnya. Artinya untuk siap siaga sedia payung sebelum hujan," ucapnya.
Tak lupa lanjut Roy, para pengusaha juga terus melakukan koordinasi dengan para karyawannya. Meskipun memang sedang dalam keadaan kerja, dirinya meminta kepada seluruh karyawan ritel untuk mengutamakan keselamatan.
"Kontigensi yang lain ya tentu saja kita juga tetap koordinasi antra tenaga kerja antara yang ditoko ataupun kantor pusat. Supaya informasi sedini mungkin mengenai adanya potensi adanya banjir lagi atau sudah naiknya air dan sebagainya tentu harus yang utama adalah menyelamatkan diri," kata Roy.
"Kemudian juga mengunci pintu dan sebagainya menutup pagar dan sebagainya supaya barang-barang tidak dijarah dirusak dan sebagainya. Kita juga menghubungi aparat terkait untuk mengikuti juga arahan arahan yang berkaitan dengan bencana dan berpotensi bencana lagi," imbuhnya.
Setelah itu lanjut Roy, biasanya para pengusaha akan melakukan rencana selanjutnya yakni langkah perbaikan atau recovery. Ini langkah perbaikan ini menyangkut pada perbaikan toko hingga pasokan barang pasca terjadinya banjir.
“Itu kan artinya kalau kondisi sudah stabil kondisi sudah normal pasti masuk di dalam akhir dari kontigensi plan yaitu recovery. Dari toko kemudian kita akan menghitung ulang apa yang diganti apa yang diperbarui. Jadi kontigensi plannya itu adalah selama masih ada bencana dan selama masih ada potensi bencana. Kalau sudah selesai normal masuknya recovery plan," jelasnya.
(Fakhri Rezy)