3. Aloysio de Andrade Faria
Namau miliarder dengan usia lanjut selanjutnya adalah Aloysio de Andrade Faria dengan usia 99 tahun. Di usia senjanya. Alot memiliki harta kekayaan sebesar USD1,7 miliar.
Aloysio de Andrade Faria berinvestasi di perusahaan keuangan, produksi minyak sawit, hotel, air minum kemasan dan banyak lagi. Dilatih sebagai dokter, Faria berlatih kedokteran selama dua tahun, kemudian ayahnya meninggal dan dia mengambil alih pimpinan keluarga Banco Real.
Di bawah Faria, Banco Real menjadi salah satu bank terbesar di Brasil. Pada tahun 1998 ia menjual institusi itu ke bank Belanda ABN Amro dengan harga USD2,1 miliar.
Dia menggunakan uang itu untuk mendanai kerajaan yang beragam, berkembang ke lebih dari selusin usaha di berbagai industri.
4. Geoorge Joseph
Kemudian ada milarder asal Amerika Serikat yakni George Joseph dengan harga kekayaan USD1,4 miliar. George Joseph sendiri saat ini berusia 98 tahun.
George Joseph adalah pendiri Mercury General, penyedia asuransi dengan pendapatan tahunan USD3,5 miliar. Setelah mengumpulkan modal USD2 juta, dirinya memulai Mercury General pada tahun 1962 dan menawarkan potongan harga untuk pengemudi yang lebih aman daripada rata-rata.
Dia memiliki 34% dari perusahaan asuransi yang diperdagangkan secara publik, yang menawarkan asuransi otomotif, rumah dan kebakaran.
Dibesarkan di tengah-tengah Depresi Hebat, Joseph adalah seorang navigator penerbangan selama Perang Dunia II. Dia lulus dari Harvard dengan jurusan matematika dan fisika pada tahun 1949.
5. Charles Munger
Kemudian nama terakhirnya adalah Charles Munger dengan harga kekayaan sebesar USD1,7 miliar. Pria yang saat ini berusia 96 tahun ini sebenarnya sempat masuk jajaran 400 orang terkaya di dunia menurut Forbes pada 2010 yang lalu.
Sebagai wakil ketua perusahaan induk terkenal Berkshire Hathaway, Charlie Munger adalah tangan kanan Warren Buffett. Munger juga ketua penerbit surat kabar penerbit Daily Journal Corp dan duduk di dewan pengecer Costco.
Asli Omaha meninggalkan Univ. Michigan untuk menjadi ahli meteorologi Angkatan Darat selama Perang Dunia II. Dia kemudian mendapatkan gelar sarjana dari Harvard Law School dan bertemu Buffett di sebuah pesta makan malam pada tahun 1959.
Seperti Buffett, dia adalah investor pragmatis dan dermawan aktif, yang telah memberikan jutaan ke universitas.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)