JAKARTA - PT Pertamina (Persero), PT Nindya Karya (Persero), dan konsorsium perusahaan Korea melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk mengkaji peluang bisnis, hubungan kerja sama, dan pelaksanaan kegiatan bersama dalam industri minyak dan gas di Indonesia, secara khusus pada kegiatan Refinery Development Master Plan (RDMP) Unit Pengolahan II Dumai.
Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh perwakilan masing-masing perusahaan yaitu PT Pertamina (Persero) oleh Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang, PT Nindya Karya (Persero) oleh Direktur Utama Haedar Karim dan konsorsium Korea diwakili oleh Chairman DH Global Holdings Co. Ltd. Jung Sam Seung. Secara virtual disaksikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Baca Juga: Satu Lagi RS Corona Milik Pertamina Rampung Pekan Depan
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Ignatius Tallulembang menyampaikan, proyek ini memang menjadi prioritas untuk cepat diselesaikan.
“Dengan penandatanganan nota kesepahaman ini, Nindya Karya dan konsorsium Korea telah menjadi strategic partner bersama Pertamina dan akan melakukan kajian upgrading Kilang Dumai. Pertamina berharap Desember 2020 ada milestone penting yang dapat dicapai," ujarnya, dalam keterangan BKPM, Minggu (24/5/2020).
Nindya Karya sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dan investasi menyambut dengan serius kerja sama ini dan akan melaksanakan tahapan berikutnya sesuai dengan timeline yg disepakati.
Baca Juga: Gaji Direksi Pertamina Dipotong dan Tak Dapat THR, Kalau Pegawai?
“Kami dukung penuh. Mengingat proyek-proyek ini merupakan proyek strategis dengan nilai investasi yang cukup besar, yang juga merupakan roadmap negara kita untuk mewujudkan program ketahanan energi. Sekali lagi, Nindya Karya akan melaksanakan dengan mempersiapkan sumber daya terbaik dari perusahaan, sehingga proyek besar ini akan dapat berhasil sesuai harapan kita bersama,” ujar Direktur Utama Nindya Karya Haedar Karim.