JAKARTA - Inggris merupakan salah satu negara yang menerapkan lockdown karena Covid-19. Jasa katering di Inggris pun ikut mati suri mulai tanggal 23 Maret.
Namun, ada beberapa WNI di Inggris yang justru mendulang untung saat menjalankan usaha katering. Adalah Yunni Marsid yang menemukan peluang di tengah kesulitan bertepatan dengan pemberlakuan karantina wilayah di Inggris.
Dari dapurnya di sebuah flat di London timur laut, Yunni membuat berbagai makanan Indonesia, terutama bakso, otak-otak dan lapis Surabaya.
Awalnya hanya melayani pesanan untuk even atau pesta, selama bulan puasa kemarin ia membuka pemesanan pembelian (PO) secara daring.
Bagaimana jika menggoreng terasi karena berada dalam satu gedung dengan tetangga?
"Kita tinggal di flat makanya kita sangat hati-hati. Saat masak yang berbau kita selalu tutup jendela," aku Yunni.
Baca juga: Omzet Turun Drastis, Penjual Gamis Ini Banting Harga
Yunni memulai usaha kuliner di Inggris sejak tahun 2004, awalnya atas dorongan para mahasiswa yang mencicipi masakannya di rumah. Usahanya sempat berhenti pada tahun 2016 ketika ia mengajak anak-anaknya.
"Saat kembali ke UK (Inggris) tahun 2018, beberapa bulan kemudian saya sempat bekerja sebagai cook assistant (asisten koki) sampai dengan akhir Januari 2020," tambahnya.
Baca juga: PKL Sudah Buka Lapak, Kapan Pasar Tanah Abang Dibuka Kembali?
Bakso sapi Warung-e Yunni isi 35 biji dibanderol dengan harga 10 poundsterling atau sekitar Rp180.000.