JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melanjutkan proyek kilang yakni beberapa proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Roof Refinery (GRR) dan ditargetkan akan rampung tepat waktu di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Megaproyek kilang tersebut terdiri dari proyek pengembangan kapasitas untuk empat kilang dan pembangunan kilang baru. Setelah sebelumnya Indonesia 'puasa' membangun kilang minyak hingga 30 tahun lamanya.
Baca Juga: Top! Kilang Cilacap Siap Produksi B100 Tahun Depan
Pengembangan kapasitas kilang dilakukan di kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah. Kemudian Balongan, Jawa Barat. Dumai di Riau, dan Balikpapan, Kaltim. Adapun dua kilang baru dibangun di Tuban, Jawa Timur dengan total investasinya USD48 miliar.
"Pembangunan kilang yang sedang dilakukan oleh Pertamina terutama untuk progres konstruksi fisik yang dicapai RDMP Balikpapan yang saat ini sudah mencapai 17,41%. Nantinya kapasitas produksi RDMP Balikpapan akan meningkat menjadi 360 ribu barel dan siap beroperasi pada tahun 2023. Untuk RDMP Cilacap di mana saat ini untuk pekerjaan awal phase II sudah 18.94% dan GRR Tuban untuk landclearing lahan sudah 100% dan restorasi pantai 92.51%," kata Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/7/2020).
Baca Juga: 'Cerai' dengan Aramco, Pertamina Digoda 2 Investor Garap Kilang Cilacap
Menurut Mamit, mega proyek kilang tersebut sesuai dengan visi Pemerintah dalam menjaga ketahanan energi nasional.
"Ini merupakan satu program strategis yang harus tetap dilanjutkan dalam rangka kemandirian energi Indonesia di mana melalui program ini kapasitas pengolahan kilang kita menjadi 1.8 juta BPD dan produksi fuel menjadi 1.5 juta BPD dari saat ini hanya 600.000 BPD pada tahun 2027. Program RDMP dan GRR ini juga menunjukan keseriusan Pemerintah dan Pertamina dalam mempersiapkan bahan bakar ramah lingkungan dimana produk yang dihasilkan sudah standard EURO V," katanya.
Dengan progress pembangunan yang sudah berjalan seperti Kilang Balikpapan, pihaknya optimis Pertamina akan sanggup menyelesaikan mega proyek tersebut sesuai target yang diberikan oleh Pemerintah.
"Pekerjaan pembangunan kilang baik itu RDMP maupun GRR tidaklah mudah. Banyak tantangan yang harus dilalui seperti persoalan keterbatasan lahan, investasi yang besar, profit jangka panjang, kompleksitas perizinan dan yang pasti sulitnya mencari mitra strategis. Pembangunan kilang ini juga harus terintegrasi dengan produk Petrokimia agar semua manfaat dari minyak mentah bisa digunakan," ucapnya.