JAKARTA - Penyelesaian proyek kereta api (KA) cepat Jakarta-Bandung dipastikan mundur menjadi 2022. Selain karena pengaruh pandemi virus corona (Covid-19), proyek ambisius tersebut juga masih terkendala.
Mengutip data dari Koran Sindo, Jakarta, Selasa (28/7/2020), Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut lebih dari 80 km memiliki struktur elevated. Sisanya berupa 13 tunnel dan subgrade.
Selain itu, terdapat batching plant dan casting yard yang dibangun untuk mendukung percepatan pembangunan.
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Molor, Hal yang Lumrah
Terdapat empat stasiun pemberhentian, di antaranya Halim, Karawang, Walini, dan Tegal luar. Setiap stasiun tersebut terintegrasi dengan moda transportasi massal.
Beberapa fakta mengenai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung:
1. Memiliki nilai investasi sekitar Rp80 triliun
2. Masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN)

3. Dikerjakan oleh gabungan antara perusahaan Indonesia-China (PT Kereta Cepat Indonesia China)
4. Memiliki jumlah pekerja sebanyak 12.000 orang.
Pemegang saham PT KCIC tersebut antara lain,
1. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), sebanyak 38%
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Molor Lagi, Investasi Membengkak
2. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), sebanyak 12%
3. PT Kereta Api Indonesia (Persero), sebanyak 25% saham
4. PT Perkebunan Nusantara VIII, sebanyak 25%
(Feby Novalius)