JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Indonesia menjadi negara di Asia Tenggara yang paling agresif melakukan pengadaan vaksin Covid-19. Bahkan, dalam level global menjadi negara yang mampu menggandeng sejumlah perusahaan farmasi terkemuka untuk memproduksi vaksin.
Erick Thohir menyebut, agresifnya Indonesia menggandeng sejumlah perusahaan farmasi dunia hanya semata-mata memproteksi persoalan kesehatan seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan begitu, kesehatan dapat tertangani dan stimulus ekonomi dalam negeri berjalan menuju tahap recovery atau pemulihan yang bersifat menyeluruh.
"Saya rasa, kita (Indonesia) negara di Asia Tenggara yang sangat agresif soal vaksin, dan jika dibandingkan dunia juga kita bisa masuk dalam kategori negara yang bisa meng-secure vaksin dari beberapa partner, sehingga kita harapkan stimulus ekonomi bisa berjalan saat vaksin tadi (dipergunakan)," ujar Erick Thohir, Jakarta, Selasa (15/9/2020).
Baca Juga: Demi Vaksin Covid-19, Erick Thohir Pepet AstraZeneca hingga CanSino
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) itu juga berharap, hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan sejumlah produsen vaksin asal luar negeri dapat dinikmati hasilnya di awal tahun 2021. Bahkan, sambari menunggu pemerintah mengedarkan vaksin secara resmi, pihaknya tetap melakukan sejumlah stimulus ekonomi dengan memberikan sejumlah bantuan produktif. Langkah ini juga akan diteruskan hingga pada kuartal I 2021.
"Kalau vaksinnya diharapkan bisa dimulai pada awal tahun depan, ya tentu investasi dari pada ekonomi juga terus berjalan seiring tanpa melupakan bantuan produktif. Di kuartal satu ke depan terus dijalankan," kata dia.