JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2020 minus cukup dalam. Salah satu yang harus disoroti dari lesunya perekonomian adalah sektor perbankan.
Data pertumbuhan PDB yang dirilis oleh BPS menunjukan bahwa pada triwulan II 2020, sektor jasa keuangan mengalami penurunan sebesar minus 10,32% dibandingkan kuartal sebelumnya.
Baca juga: Sri Mulyani Tak Ingin Penanganan Bank Gagal Terulang saat Pandemi
Hal ini menjadi sesuatu yang wajar, karena berbagai kebijakan yang dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19. Beberapa hal yang mempengaruhi adalah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang menekan beragam aktivitas, mengakibatkan penurunan tingkat konsumsi dan investasi.
Maka dari itu, dikhawatirkan perlambatan ekonomi yang terjadi memicu peningkatan non performing loan (NPL) perbankan akibat debitur tidak mampu atau terhambat melakukan pembayaran kredit ke Bank. Lantas, selain soal non performing loan, seperti apa pula pengaruh penurunan pertumbuhan tersebut terhadap harga saham emiten-emiten perbankan di bursa saham?