JAKARTA - Indonesia segera menjadi negara selanjutnya yang mengalami resesi karena pandemi virus corona. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 2% sampai 3%.
“Kalau kita lihat bisa minus 2% hingga minus 3% di kuartal III. Lalu kami memperkirakan pertumbuhan full-year ekonomi Indonesia pada 2020 akan berada pada kisaran minus 1% sampai minus 2%," Chief Economist Group Bank Mandiri Andry Asmoro, dalam diskusi virtual, Kamis (24/9/2020).
Baca Juga:Â Indonesia Resesi, Tak Sedalam Malaysia hingga Singapura
Menurut dia, penanganan Covid-19 menjadi kunci pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan penanganan dan penerapan protokol Covid-19 yang benar, Indonesia berpeluang mendapatkan porsi yang besar dari pemulihan ekonomi global.
“Jika kita bisa, maka peluang besar kita peroleh karena likuiditas cukup besar, suku bunga masih relatif rendah, dan ada permintaan yang tertahan,” sambungnya.
Baca Juga:Â Resesi Tak Terhindarkan meski Data Ekonomi Membaik
Ditambahkannya, faktor-faktor positif yang terus menggerakkan pertumbuhan ekonomi adalah angka-angka retail sudah melewati level terendahnya di April dan Mei, suku bunga acuan Bank Indonesia masih rendah hingga 1-2 tahun ke depan, transfer dana atau bantuan sosial yang lebih besar di semester II tahun ini, serta omnibus law.
Namun, beberapa faktor negatifnya kasus Covid-19 yang terus naik dan belum terlihat peaknya dan berdampak pada diterapkannya kembali PSBB di provinsi besar