Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kinerja Sektor Keuangan Moncer, Kok UU BI Mau Direvisi?

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 01 Oktober 2020 |20:01 WIB
Kinerja Sektor Keuangan Moncer, <i>Kok</i> UU BI Mau Direvisi?
Pembahasan Revisi UU Bank Indonesia. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

 JAKARTA - Pembahasan rencana Revisi Undang-undang (UU) Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia (BI) masih berlangsung di Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Wacana revisi ini pun dipertanyakan oleh berbagai pihak.

Salah satunya Ekonom Senior Indef Faisal Basri. Dirinya mempertanyakan, alasan pemerintah untuk merubah UU Bank Indonesia, mengingat jika dilihat saat ini kondisi sektor keuangan masih stabil dan terjaga.

Masih sehatnya industri keuangan dan asuransi Indonesia terlihat dari kinerja di kuartal II-2020 yang tumbuh 1,03%. Meskipun ada beberapa sub sektor seperti keuangan yang mengalami minus 0,96% di kuartal II-2020.

Baca Juga: Pengawasan Bank Mau Dikembalikan ke BI, Pertimbangan Dulu 2 Hal Ini

Namun menurut Faisal, hal tersebut tidak terlalu masalah. Karena meskipun mengalami kontraksi, namun secara angka sangat kecil bahkan yang paling kecil dibandingkan yang lainnya.

"Kalau kita melihat pertumbuhan sektor keuangan dan asuransi semester I-2020 ini masih positif. Subsektor keuangan memang minus 0,96 (di kuartal II-2020) jadi minusnya ini paling kecil. Memang mengalami kontraksi tapi kontraksinya paling cetek," ujarnya dalam acara diskusi virtual, Kamis (10/1/2020).

Sementara itu, jika melihat selama satu semester, industri keuangan justru mencatatkan kinerja yang moncer. Sebab berdasarkan datanya, industri sub sektor keuangan tumbuh 6,48%.

Artinya, meskipun ada dampak corona (covid-19) industri keuangan secara keseluruhan masih relatif solid. Meskipun ada beberapa bank khususnya buku satu dan dua yang mengalami kesulitan likuiditas.

Baca Juga: Selain Bisa Nyanyi Indonesia Raya, Simak 3 Fakta Kain di Uang Rp75.000

"Sepanjang satu semester ini masih positif 6,48%. Jadi masih relatif solid. Memang diakui ada beberapa bank khususnya buku satu buku dua yang mengalami kesulitan likuiditas. Saya rasa hampir semua sektor kalau ini berkelamaan pandeminya lama-lama rontok juga," jelasnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement