NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke level terendah terhadap sekeranjang mata uang pada perdagangan Jumat. Penyebabnya karena penghitungan suara Pemilihan Presiden AS dianggap kontroversial, sehingga investor memperkirakan banyaknya kerugian terhadap dolar.
Investor menilai Calon Presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden akan menjadi Presiden AS. Hanya saja kendali Senat nantinya dikendalikan Partai Republik. Dengan demikian diperkirakan Partai Demokrat akan kesulitan untuk meloloskan paket bantuan virus corona yang lebih besar.
Baca Juga: Dolar Lesu Imbas Investor Menanti Hasil Pilpres AS
Indeks dolar terhadap enam mata uang utama pun turun menjadi 92,235 atau level terendah sejak 2 September. Untuk minggu ini, indeks dolar turun sebanyak 1,9% di jalur penurunan terbesar sejak Maret.
Stimulus tambahan untuk penanganan virus corona sangat dibutuhkan ketika pengusaha melaporkan bahwa hanya sanggup bekerja paling sedikit dalam lima bulan ke depan. Hal tersebut menjadi bukti virus corona telah melemahkan momentum pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Dolar Menguat di Tengah Kekhawatiran Investor Jelang Pilpres AS
Tak hanya itu, lonjakan kasus virus corona baru mencapai rekor di beberapa negara bagian AS, membuat aktivitas ekonomi jadi terhambat.
"Kami masih berpandangan bahwa ekonomi AS sedang melambat, dan itu terjadi pada dolar yang melemah secara nyata," kata Analis Western Union Business Solutions, Joe Manimbo, dilansir dari Reuters, Sabtu (7/11/2020).