TOKYO - Mizuho Financial Group Inc, bank asal Jepang, akan mulai menjual data informasi nasabahnya. Data yang diperjualbelikan seperti informasi kebiasaan belanja nasabah dan data lainnya yang dikumpulkan secara anonim namun tidak termasuk detail pribadi nasabah, hal itu untuk memperluas bisnis pinjaman.
“Kami akan menawarkan layanan data untuk klien korporat. Kami memiliki sejumlah data besar, seperti rekening, transaksi, dan informasi peminjaman,” ujar CEO Mizuho Bank, Koji Fujiwara dikutip dari Bloomberg Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Terkontraksi, Perbankan Kesulitan Salurkan Kredit
Langkah Mizuho akan menjadi yang pertama dari jenisnya di Jepang. Konsultan manajemen Accenture memperkirakan, bank dapat memperoleh keuntungan pendapatan minimal 1-2 persen jika mereka dapat memanfaatkan nilai dalam berbagi data tersebut.
Mizuho sendiri tidak menargetkan pendapatan yang akan dihasilkan dari hal itu. Namun, bank menargetkan lebih dari 100 perusahaan yang membeli data dalam tiga tahun. Misalnya, bagi perusahaan pengecer atau operator restoran, data ini berguna untuk mereka bisa memilih lokasi utama berdasarkan pendapatan penduduk, pengeluaran dan statistik gaya hidup.
Baca juga: Sebelum Corona Datang, 7 Bank Gagal Sudah Terseok-seok
“Sebagai fungsi inti bank, intermediasi keuangan tetap sangat penting, tapi itu saja belum cukup. Kami perlu melampaui itu dan menawarkan nilai baru dengan menyertakan layanan non-keuangan,” kata Fujiwara.