SINGAPURA - Perusahaan minyak dan gas Royal Dutch Shell akan memangkas kapasitas pemrosesan minyak di salah satu kilang terbesar di kompleks manufaktur Pulau Bukom, Singapura. Hal tersebut pun membuat Shell harus melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada 500 karyawan.
Bulan lalu, Shell memilih kompleks manufaktur Pulau Bukom sebagai salah satu dari enam pusat penyulingan dan kimia utama. Namun, kilang di sana harus dirombak di tengah kebijakan reorganisasi perusahaan, Shell akan memangkas kapasitas produksi di sana hingga 50%.
Baca Juga:Â Raksasa Migas Ramai-Ramai PHK, Setelah BP Kini Shell Pangkas 9.000 Karyawan
Melansir dari Bloomberg, Rabu (11/11/2020), Juru Bicara Perusahaan mengatakan, Shell secara bertahap akan membuat perubahan dalam konfigurasi kilang Pulau Bukom selama tiga tahun ke depan.
Baca Juga:Â Shell Turunkan Harga BBM Rp800-Rp1.750 per Liter
Merampingkan kilang dengan kapasitas produksi 500.000 barel per hari itu akan memangkas karyawan dari 1.300 orang menjadi 800 hingga 2023.
Perusahaan yang bermarkas di Den Haag, Belanda itu mengatakan konsumsi minyak akan terus turun saat dunia beralih ke bauran energi yang lebih bersih. Dampak pandemi Covid-19 hanya mempercepat wacana pergeseran itu, di tengah kapasitas penyulingan yang jauh melampaui permintaan bahan bakar.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News