JAKARTA - Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II November 2020, perkembangan harga pada bulan November 2020 diperkirakan inflasi sebesar 0,21% (mtm). Direktur Eksekutif Komunukasi BI Onny Widjarnako mengatakan dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi November 2020 secara tahun kalender sebesar 1,17% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,53% (yoy).
Rinciannya, penyumbang utama inflasi yaitu daging ayam ras sebesar 0,08% (mtm), cabai merah sebesar 0,03% (mtm), telur ayam ras dan bawang merah masing-masing sebesar 0,02% (mtm), serta cabai rawit, minyak goreng, tomat dan bawang putih masing-masing sebesar 0,01% (mtm).
Baca juga: Oktober Terjadi Inflasi 0,07%, Apa Dampaknya ke Ekonomi RI?
"Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas tarif angkutan udara dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01% (mtm)," kata Onny di Jakarta, Jumat (13/11/2020).
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
"Ini langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tandasnya.