Zulkifli mengatakan, Capex tersebut untuk proyek-proyek sektor transmisi dan distribusi, termasuk di dalamnya pelaksanaan program listrik desa, pembangkit energi baru terbarukan (EBT), serta menunjang program listrik desa (lisdes).
"Dapat kami sampaikan bahwa PMN Tahun Anggaran 2021 dipergunakan untuk pembiayaan belanja modal untuk proyek-proyek di sektor transmisi dan distribusi, termasuk di dalamnya pelaksanaan program listrik desa, pembangkit EBT atau energi terbaru dan terbarukan, dan menunjang program listrik desa," katanya.
Rinciannya adalah Rp2 triliun untuk transmisi dan gardu induk. Rp3 triliun untuk distribusi termasuk pembangkit energi baru terbarukan, dan penunjang listrik desa.
Sementara untuk estimasi PMN 2021, perseroan juga mencatat, untuk regional Sumatera-Kalimantan sebesar 37%. Regional Jawa-Madura-Bali 28%, dan regional Sulawesi-Maluku-NTT-Papua sebesar 34%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)