NEW YORK - Dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada perdagangan Selasa, karena kekhawatiran tentang jenis Baru virus corona yang tersebar di Inggris. Hal ini membuat negara tersebut melakukan penguncian dan pembatasan perjalanan keluar masuk Inggris.
Hadirnya jenis barus virus corona pun mengurangi optimisme pasar terhadal RUU stimulus AS yang disahkan dalam kongres semalam.
Baca Juga: Indeks Dolar AS Melemah, Investor Fokus ke Stimulus Covid-19
Selera investasi terhadap aset berisiko menurun karena saham AS jatuh kecuali untuk indeks Nasdaq. Kemudian mata uang yang terkait dengan selera risiko yang lebih tinggi seperti dolar Australia dan Selandia Baru juga melemah terhadap greenback.
"Semua opsi memperingatkan risiko koreksi atas dolar, bahkan menjadi sulit untuk diprediksidiprediksi. Sebab pada saat yang sama, pandemi di Eropa membuat lockdown dan pendekatan yang tampaknya kurang agresif terhadap vaksin," " kata Kepala Strategi Pasar, Bannockburn Global Forex Marc Chandler, dilansir dari Reuters, Rabu (23/12/2020).
Baca Juga: Dolar AS Nyungsep Terpukul Harapan Stimulus USD900 Miliar!
Dolar AS menguat setelah laporan menunjukkan bahwa penjualan rumah yang diharapkan naik pada November, justru turun dan indeks kepercayaan konsumen lebih rendah dari perkiraan.
Sementara itu, paket bantuan Covid-19 senilai USD892 miliar yang disahkan dalam Kongres sedang menunggu persetujuan Presiden Donald Trump untuk menjadi Undang-Undang. Hanya saja beberapa analis menilai investor secara keseluruhan tetap khawatir tentang varian baru virus corona bahkan ketika para ahli medis berusaha meredakan kekhawatiran tentangnya.