JAKARTA – Harta sejumlah miliarder dunia justru bertambah ketika seluruh negara mengalami pandemi Covid-19. Menurut data bank Swiss, UBS, selama periode April hingga Juli 2020, kekayaan sejumlah miliarder ini bertambah USD10,2 triliun atau sekitar Rp144.078 triliun.
Sebagian besar miliarder diduga meraup keuntungan dari saham yang nilainya pulih setelah mengalami pelemahan saat lockdown global pada bulan Maret dan April.
Baca Juga: Bos Facebook Sebelum Kuliah di Harvard Ditawari Bisnis Kelola McDonald's
Dilansir dari BBC, Selasa (29/12/2020), data UBS juga memperlihatkan, jumlah miliarder bertambah dari 2.158 pada tahun 2017 menjadi 2.189 tahun ini.
Laporan ini dikeluarkan setelah Bank Dunia memperingatkan bahwa pandemi virus corona menyebabkan angka kemiskinan ekstrem untuk pertama kalinya naik dalam kurun lebih dari dua dekade.
Baca Juga: Kisah Mark Zuckerberg, Bos Facebook yang Hampir Jualan Ayam di McDonald's
UBS mengatakan kekayaan para konglomerat naik tajam sebesar 44% selama periode April-Juli. Para miliarder teknologi juga mengalami pertambahan kekayaan yang signifikan, naik sebesar 41%.
Menurut UBS, pandemi Covid-19 mendorong peningkatan permintaan atas barang dan jasa mereka, sementara aturan jaga jarak meningkatkan volume bisnis digital. Miliarder layanan kesehatan juga diuntungkan oleh pandemi karena peralatan kesehatan dan obat banyak dicari.
ÂBos toko online Amazon, Jeff Bezos, adalah salah satu miliarder yang banyak meraup keuntungan selama wabah. Kekayaannya bertambah antara lain karena naiknya harga saham perusahaan Amazon.