Setelah pihak BPOM mendapatkan data-data tersebut, maka dapat diberikan persetujuan penggunaan atau EUA. Sedangkan untuk efektivitas vaksin, pihaknya terus akan memantau kemampuan vaksin dalam menurunkan kejadian penyakit di masyarakat dalam jangka waktu yang lama.
"Jadi efektivitas vaksin diukur setelah vaksin digunakan secara luas di masyarakat, pada kondisi yang nyata di lapangan atau di dunia pelayanan kesehatan yang sebenarnya," katanya.
Saat ini, BPOM masih menunggu penyelesaian analisis data uji klinis fase III di Bandung untuk mengonfirmasi khasiat atau efikasi vaksin Covid-19. Data-data tersebut diperlukan dalam rangka penerbitan persetujuan penggunaan darurat atau EUA.
"Tentunya data uji klinis di negara lain seperti Brazil dan Turki juga menjadi dasar pemberian EUA. Khususnya juga untuk orang di atas usia 60 tahun yang uji klinisnya dilakukan di Brazil, kita juga akan menunggu data-data tersebut," ujar Lucia
Untuk menjamin mutu vaksin, BPOM telah melakukan evaluasi terhadap data mutu vaksin yang mencakup pengawasan mulai dari bahan baku, proses pembuatan, hingga produk jadi vaksin sesuai dengan standar penilaian mutu vaksin yang berlaku secara internasional. Salah satu di antaranya adalah melalui inspeksi langsung ke sarana produksi vaksin.
(Feby Novalius)