Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kemandirian Farmasi Nasional, RI Bangun Pabrik Paracetamol

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Jum'at, 08 Januari 2021 |13:36 WIB
Kemandirian Farmasi Nasional, RI Bangun Pabrik Paracetamol
Obat (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat, sinergi antara Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) dengan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) untuk pengembangan Bahan Baku Obat (BBO) paracetamol dari Benzene dapat mendukung kemandirian farmasi nasional.

Upaya adanya kemandirian farmasi nasional seiring dengan 95 persen kebutuhan BBO dalam negeri masih di impor. Karena itu, Wakil Menteri (Wamen) BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan, langkah sinergi perseroan plat merah merupakan terobosan baru.

 Baca juga: Bangun Industri Farmasi, Wamen BUMN: 3.800 Ton Paracetamol Siap Diproduksi

"Kami menyambut baik dan mengapresiasi langkah terobosan yang dilaksanakan oleh Pertamina melalui PT KPI dan Kimia Farma yang berencana untuk membangun Pabrik Farmasi Paracetamol dengan kapasitas 3.800 ton per Annum (TPA) dari turunan produk Petrokimia yaitu Benzene," ujar dia dalam keterangan pers, Jumat (8/1/2021).

Dia bilang, pandemi Covid-19 membuat sektor kesehatan menjadi modal utama yang tidak terpisahkan dari rangkaian Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Maka, pengembangan BBO Parasetamol seyogyanya harus dilakukan.

 Baca juga: Ini Penyebab Harga Obat di Indonesia Mahal

Senada, Nicke Widyawati menyebut, PT KPI dan PTKF bekerja sama dalam mengolah lebih lanjut salah satu produk petrokimia, yaitu benzene dan propylene yang berasal dari kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap untuk dapat dikembangkan dan diproduksi menjadi Para Amino Fenol (PAF) yang akan menjadi bahan baku farmasi, salah satunya paracetamol.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement