Sementara itu, Direktur Keuangan PT Widodo Makmur Unggas Wahyu Andi Susilo mengemukakan dana ekspansi yang diperoleh dari IPO untuk keperluan saat ini maupun ke depan, bisa menjadi tonggak untuk menarik pasar dengan jangkauan yang lebih luas lagi.
Sebagaimana diketahui, WMU menargetkan alokasi dana IPO sebesar 74,3 persen untuk ekspansi dengan menambah serta memperluas sarana produksi yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Sisa dana IPO sebesar 25,7% akan digunakan untuk modal kerja perseroan terutama untuk pembelian bahan baku pada feedmill dan pembelian ayam broiler komersial untuk rumah jagal. Wahyu meyakini, peningkatan kapasitas produksi akan berdampak terhadap penetrasi pasar yang lebih baik lagi ke depannya.
"Setelah IPO tentunya kami akan lari lebih kencang lagi. Seluruh fasilitas produksi akan berjalan sesuai rencana," ujar Andi.
Perusahaan yang bergerak di bidang peternakan ayam terintegrasi PT Widodo Makmur Unggas (WMU) dijadwalkan akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana atau IPO pada akhir Januari ini.
Perseroan melepas sebanyak-banyaknya 5,92 miliar saham baru ke publik atau setara dengan sebanyak-banyaknya 35% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan harga berkisar antara Rp142 sampai Rp200 per saham.
(Dani Jumadil Akhir)