Adapun 140 juta bulk vaksin secara keseluruhan akan tiba di Indonesia pada semester I 2021. Dia mengaku tengah berupaya untuk mempercepat pengadaan vaksin. "Jadi, kita lakukan percepatan karena rencana awalnya selama 10 bulan dari 14 juta dosis itu, tapi kita yakinkan untuk bisa percepat karena kebutuhan kita untuk program vaksinasi juga cukup tinggi," ucapnya.
Pemerintah sudah menetapkan dua skema pengadaan vaksin yang dilakukan Bio Farma atas penugasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pertama adalah mekanisme impor vaksin jadi dan impor bahan baku untuk selanjutnya diproduksi oleh perseroan.
Untuk pengadaan vaksin, pemerintah sudah memesan dari Sinovac Biotech yakni 3 juta dosis vaksin jadi. Kemudian ada 140 juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku yang akan dikirimkan secara bertahap.
(Feby Novalius)