JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) telah menyelesaikan produksi 3 juta dosis vaksin Covid-19. Vaksin yang diproduksi menggunakan bahan baku yang diimpor dari perusahaan farmasi asal China, Sinovac.
Direktur Utama Bio farma Honesti Basyir menyebut, saat ini 3 juta dosis vaksin Covid-19 dalam proses quality control. Selanjutnya, manajemen Holding BUMN Farmasi akan mengirimkan menyerahkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM untuk mendapatkan load release. Setelah itu baru bisa didistribusikan ke daerah-daerah.
Baca Juga:Â Vaksin Mandiri Beda Merek dengan Gratis, Ini Penjelasan Erick Thohir
"Sampai hari ini saya dapat laporan terakhir sudah ada 3 juta dosis yang sudah selesai diproduksi dan proses quality control untuk nanti bisa dikirimkan ke BPOM untuk mendapatkan load release. Baru bisa didistribusikan," ujarnya saat RDP bersama Komisi VI DPR Rabu, (20/1/2021).
Adapun menurut WHO, lot release adalah proses evaluasi terhadap produk berlisensi sebelum mendapatkan persetujuan untuk diluncurkan ke pasar. Proses ini biasanya dilakukan untuk vaksin dan produk biologi lainnya dengan peninjauan yang melibatkan data produksi pabrikan dan hasil uji kendali mutu oleh regulator.
Baca Juga:Â Cara Sri Mulyani Penuhi Kebutuhan Anggaran Vaksinasi Rp74 Triliun
Honesti mengatakan, Indonesia sendiri sudah mengimpor bahan baku atau bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 15 juta. Vaksin ini tiba di Tanah Air pada 12 Januari dan mulai diproduksi pada 14 Januari.
"Dari total 140 juta supply kita terhadap bulk ini, 15 juta dosis sudah datang 12 Januari lalu menggunakan Garuda, dan kita sudah mulai melakukan produksinya dari tanggal 14 Januari. Jadi, dalam seminggu ada 3 batch proses produksi kita, satu batch itu kira-kira 1 juta dosis," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News