Yudha menyebut, peluang investasi sambungan baru air minum masih terbuka lebar bahkan untuk investor luar negeri, dimana investor luar masih banyak yang belum memahami apa-apa saja proyek investasi di Indonesia.
"Ternyata orang luar negeri gatau tentang apa aja project yang bisa diinvestasi di Indonesia, kita harus lebih agresif untuk memberikan informasi proyek-proyek mana, bukan hanya DKI, orang Jepang taunya air minum hanya DKI, Buaran malah, sementara kita sudah bergerak di Jatiluhur I dan II dan Serpong," ucapnya.
(Feby Novalius)