Peneliti FABA dan Dosen Teknik Sipil ITS Surabaya Januarti Jaya Ekaputri mengatakan, pemerintah harus mengeluarkan aturan yang mempermudah. "Karena (aturannya) sudah dirilis, jadi tolong dipermudah, jangan sampai kita kalah sama Vietnam,” katanya.
Menurut Januarti, kehati-hatian pemerintah tentu memiliki maksud yang baik sehingga tidak sembrono dalam penggunaan FABA. Namun berdasarkan hasil penelitian terhadap tikus, penggunaan FABA tidak mematikan, bahkan tikusnya bertambah berat badan.
Potensi pemanfaatan FABA juga dinilai cukup besar. Bahkan, lanjut Januarti, polimer merupakan salah satu produk yang 100% dari fly ash, bisa dipakai mengganti semen. Pemanfaatan fly ash untuk mengganti semen juga terkait dengan isu lingkungan.
“Setiap satu ton semen menghasilkan satu ton CO2. Jadi semakin sedikit semen yang digunakan beton semakin ramah terhadap lingkungan,” kata Januarti.
Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha PT Semen Indonesia Tbk Fadjar Judisiawan mengatakan bagi industri sebenarnya justru menunggu kejelasan kebijakan pemerintah. “Bagi dunia usaha yang ditunggu adalah tegasnya seperti apa. Karena jika lebih jelas akan lebih gampang hitung-hitungannya,” kata Fadjar.
Menurut Fajar, Semen Indonesia sudah memanfaatkan fly ash yang selama ini diambil dari PLTU yang berada di sekitar wilayah pabrik.