NEW YORK - Dolar AS melemah, bahkan mendekati level terendah dalam empat bulan terakhir terhadap mata uang utama lainnya. Hal ini karena pemulihan ekonomi global yang kuat mendukung mata uang yang lebih berisiko.
Indeks dolar bergerak di sekitar angka 90 atau turun 0,2% Greenback yang dinilai sebagai perdagangan safe-haven sejak Maret 2021, pun terus melemah dengan optimisme terhadap pemulihan ekonomi global.
Namun demikian, penurunan dolar AS melambat karena para pedagang mulai mengantisipasi terhadap kebijakan suku bunga AS yang bereaksi terhadap tanda-tanda peningkatan inflasi.
Baca Juga:Â Bitcoin Rebound, Indeks Dolar Melemah
"Pasar harus mulai menetapkan harga di Fed yang sedikit lebih hawkish ke depannya," Kepala Global Strategi Brown Brothers Harriman, Win Thin, dilansir dari Reuters, Selasa (25) 5/2021)
Investor juga tengah menanti data konsumsi AS dan angka inflasi yang akan dirilis pada minggu ini. Data tersebut dinilai dapat menggerakkan pasar lebih hawkish dari pertemuan kebijakan Fed berikutnya pada 15-16 Juni.
"Itu dolar berada di bawah sedikit tekanan saat minggu dimulai," ujarnya.
Baca Juga:Â Dolar AS Naik, Bitcoin Turun 11,5%
Dolar juga melemah karena imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun 1,604% pada Senin dari sebelumnya turun 1,632% pada hari Jumat. Pedagang juga mengawasi kemajuan paket stimulus AS baru, setelah Gedung Putih mengurangi nilai proposal infrastrukturnya menjadi USD1,7 triliun.