Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PPKM Darurat Tak Bikin Pasar Saham Lesu, Investor Ubah Strategi Investasi

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 02 Juli 2021 |16:48 WIB
PPKM Darurat Tak Bikin Pasar Saham Lesu, Investor Ubah Strategi Investasi
IHSG (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang akan berlaku pada 3 Jui 2021 hingga 20 Juli 2021, Bahana TCW memprediksi akan berdampak terbatas terhadap perekonomian dan pasar saham.

Sektor jasa dan ritel akan menjadi sektor yang paling terdampak PPKM tersebut, namun, investor telah banyak belajar dari pembatasan sosial sebelumnya dengan mempertimbangkan sektor lain yang akan membawa return yang baik selama PPKM seperti energi, teknologi, dan lain-lain. Investor akan lebih merespons PPKM ini dengan mengubah strategi investasi.

“Penurunan ekonomi dan kinerja pasar akibat lonjakan kasus yang tinggi akan dipersepsikan cukup positif oleh pelaku pasar. Gangguan di aktivitas ekonomi kemungkinan hanya akan terjadi selama dua bulan, selebih dari itu, kondisi akan membaik sejalan dengan vaksinasi yang terus meningkat. Sehingga dampaknya tidak akan siginifikan terhadap prospek ekonomi Indonesia secara umum,” kata Chief Economist Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat dalam risetnya, Jakarta, Jumat (2/7/2021).

Baca Juga: IHSG Tancap Gas Jelang PPKM Darurat, Ditutup Menguat ke 6.023 

Sementara itu, Bahana TCW memprediksi dampak lonjakan kasus Covid-19 tidak akan berefek sedalam lonjakan pertama saat awal-awal pandemi.

Merujuk pada data Satgas Penanganan Covid-19, pada Selasa (29/6)ada tambahan 20.467 kasus baru virus corona di Indonesia. Tambahan ini mengantarkan total kasus di Indonesia menjadi 2.156.465, tertinggi di Asia Tenggara.

"Selain secara fundamental perekonomian kita masih bagus, pelaku pasar telah banyak belajar dari kejadian lonjakan kasus Covid-19 sebelumnya. Selain itu, percepatan vaksinasi terhadap masyarakat Indonesia yang saat ini sedang didorong pemerintah, dipersepsikan sebagai sentimen positif oleh pelaku pasar,” kata

Sebagai gambaran, rencana pemerintah dalam melakukan percepatan vaksinasi di Indonesia telah berada dalam jalur yang baik. Hingga akhir Juni 2021, pemerintah telah berhasil mencapai 42 juta vaksinasi Covid-19.

Diversifikasi vaksin dari berbagai produsen untuk mempercepat vaksinasi juga telah dilakukan. Terbaru Pemerintah telah mendatangkan 14 juta dosis baru vaksin Sinovac, yang akan dilanjutkan dengan kedatangan vaksin gratis Covax/GAVI, AstraZaneca dan Pfizer yang akan mulai masuk Agustus yang akan datang.

Langkah diversifikasi vaksin ini dipandang akan mampu meredam lonjakan kasus akibat varian Delta (B.1.617.2) yang memiliki tingkat penyebaran lebih tinggi dibanding varian sebelumnya dan telah dilaporkan ada 160 kasus varian Delta di Indonesia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement