Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani Kantongi Rp9 Triliun dari Lelang Sukuk

Antara , Jurnalis-Rabu, 25 Agustus 2021 |07:36 WIB
Sri Mulyani Kantongi Rp9 Triliun dari Lelang Sukuk
Pemerintah raup Rp9 triliun dari lelang sukuk (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah menyerap Rp9 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara. Adapun total penawaran yang masuk sebesar Rp52,46 triliun.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebutkan hasil lelang sukuk ini mendekati target indikatif Rp10 triliun. Untuk seri PBS031, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,34125%.

Baca Juga: Buat Modal Kerja, Polytama Propindo Bakal Terbitkan Obligasi Rp400 Miliar

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 ini mencapai Rp13,99 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 4,32% dan tertinggi 4,53%. Untuk seri PBS032, jumlah dimenangkan mencapai Rp2,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,08971%.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 ini mencapai Rp7,55 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,07% dan tertinggi 5,24%. Untuk seri PBS030, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,83%.

Baca Juga: Sri Mulyani Kantongi Rp11 Triliun dari Lelang Sukuk

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Juli 2028 ini mencapai Rp3,48 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,83% dan tertinggi 5,94%. Untuk seri PBS029, jumlah dimenangkan mencapai Rp3,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,45878%.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp14,17 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,43% dan tertinggi 6,6%. Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,12957%.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement