Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kelebihan Listrik, Bahlil Sebut Krisis Energi Peluang Undang Investasi ke RI

Antara , Jurnalis-Rabu, 27 Oktober 2021 |15:03 WIB
Kelebihan Listrik, Bahlil Sebut Krisis Energi Peluang Undang Investasi ke RI
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut krisis energi yang melanda sejumlah negara di Eropa serta China menjadi peluang untuk bisa mengundang investasi masuk ke Indonesia.

Dalam konferensi pers paparan realisasi investasi secara daring di Jakarta, Rabu, Bahlil menilai krisis energi menyebabkan harga listrik di negara-tersebut menjadi mahal sehingga dipastikan akan berdampak pada harga produksi.

"HPP (Harga Pokok Penjualan) sebuah produk di negara itu akan naik, dampaknya, produk itu pasti biayanya lebih tinggi dipasarkan ke rakyat. Nah strategi yang kita bangun adalah, kan energi kita oversupply sekarang. Data PLN untuk Jawa-Bali kita oversuppply 2.300 MW. Maka ini kesempatan kita meminta perusahaan-perusahaan yang ada di negara itu segera relokasi ke Indonesia," jelasnya seperti dikutip Antara, Rabu (27/10/2021).

Baca Juga: Investasi Asing Turun tapi Domestik Naik, Bahlil: Seperti Juventus

Dengan melakukan relokasi ke Indonesia, HPP produk yang negara-negara itu produksi bisa ditekan karena harga listriknya tidak setinggi negara yang kena krisis energi. Dengan demikian, biaya produksi menjadi lebih rendah dan produknya lebih kompetitif.

Lebih lanjut, Bahlil menilai banyak negara yang merasa angkuh soal energi ramah lingkungan. Meski konsepnya bagus, negara-negara yang tadinya melarang penggunaan batubara dan energi fosil kini kembali menggunakannya karena dilanda krisis energi.

Baca Juga: Kabar Baik, Pulang dari Taiwan Bahlil Bawa Oleh-Oleh Foxconn Mau Investasi Kendaraan Listrik di RI

"Negara-negara sahabat kita yang lain, yang jauh-jauh di sana itu kadang-kadang merasa sok tentang green energy. Padahal mereka juga sekarang, negara-negara yang katanya nggak boleh pakai batubara, nggak boleh pakai fosil, sekarang mereka krisis energi bikin lagi batubara," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement