JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp6,9 triliun. PMN tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan proyek LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, PMN akan digunakan KAI untuk melanjutkan pembangunan proyek LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Baca Juga:Â Proyek LRT Jabodebek Dikebut Usai KAI Dapat PMN Rp6,9 Triliun
“PMN ini akan digunakan oleh KAI untuk membiayai Cost Overrun LRT Jabodebek dan pemenuhan Base Equity Kereta Cepat Jakarta Bandung. Adanya kepercayaan pemerintah untuk memberikan penambahan PMN kepada KAI, maka KAI dapat melanjutkan proyek-proyek strategis Nasional yang ditugaskan kepada KAI ini," ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangan resmi, Jumat (31/12/2021).
KAI akan mengelola PMN sesuai Good Corporate Governance, akuntabel dan transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh masyarakat.
Baca Juga:Â Erick Thohir Rombak Komisaris KAI, Said Aqil Masih Jadi Komut
“Sesuai Perpres nomor 49 Tahun 2017, KAI ditugaskan untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana LRT Jabodebek. Dalam Perpres tersebut pula disebutkan, KAI dapat memperoleh dukungan pemerintah berupa pemberian PMN,” urainya.
Dana PMN sebesar Rp2,6 triliun untuk LRT Jabodebek akan digunakan untuk Cost Overrun akibat keterlambatan pembebasan lahan Dipo yang berdampak pada peningkatan biaya pra-operasi, biaya Interest During Construction, dan biaya-biaya lainnya.